Featured Post 4

About

Diberdayakan oleh Blogger.

Latest Post

Sekolah Rakom Pulang Bawa Jingle Radio

Written By Unknown on Kamis, 24 Januari 2013 | 09.51

Pekalongan-Sekolah rakom yang dilaksanakan di wilayah karesidenan pekalongan (17-18/11) menyisakan cerita-cerita baru bagi pegiat radio komunitas.
tidak semua pegiat rakom mempunyai potensi dan ketrampilan yang sama,oleh karena itu dalam sekolah rakom yang diselenggarakan Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) melalui Jaringan wilayah memberikan berbagai bekal untuk meningkatkan kapasitas pegiat rakom dalam segi teknis maupun manajemen.
Sekolah rakom dimanfaatkan dengan serius oleh pegiat di wilayah karesidenan pekalongan dari awal hingga akhir acara yang dipandu oleh fasilitator.dengan semangat berbagi untuk komunitas,pelatihan audio yang menjadi materi diakhir kelas, tidak disia-siakan oleh beberapa radio untuk mengemas pembuatan id’jinggel radio sebagai koleksi produksi audio barunya.
secara bergantian radio radiasi fm,arista koja,dan trijaya fm menggunakan fasilitas peralatan produksi audio yang disediakan panitia untuk pembuatan jinggel yang dipandu oleh Muji leksono selaku fasilitator dalam sekolah rakom JRK jawa Tengah.
Bang kelana dari trijaya fm mengungkapkan bahwa selama ini dirinya dalam bersiaran hanya menggunakan mesin vcd sehingga belum bisa mengoperasikan komputer untuk bersiaran,apalagi membuat jinggel seperti ini. sekolah rakom merupakan tempat yang pas bagi pegiat rakom untuk mendapat ilmu tentang radio terutama komunitas baik dari segi pengajuan perijinan yang sudah dipaparkan pada hari pertama oleh kang handi maupun segi teknis dalam memproduksi audio pembuatan jinggel maupun ILM.
saya senang mengikuti sekolah rakom dan bisa hadir dari awl sampai akhir selesainya kelas rakom ini.
dengan penjelasan yang sederhana dari fasilitator,produksi audio bisa dipraktekkan langsung dan hasilnya dapat dibawa pulang untuk diputar studionya masing2.

Perangkat Desa Dituntut Untuk Melayani

Pekalongan-mandiri FM- 26 Nopember 2012-Dalam pelaksanaan pemerintahan yang baik dan bersih di semua tingkatan, hendaknya pemerintah desa sebagai kepanjangan dari pemerintah kecamatan dan kabupaten selalu bersedia membantu kebutuhan warganya, melayani kebutuhan warga bukan dilayani, mempunyai etos kerja yang tinggi dan disiplin sehingga tercipta tatanan pemerintahan yang baik dan bersih. Demikian disampaikan oeh Bambang Sujadmiko, S.H. dalam pelantikan perangkat desa lainnya yakni kepala urusan (kaur) pemerintahan dan kaur umum desa Tangkil Kulon Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan.
Sebelumnya telah dilakukan seleksi penerimaan perangkat desa lainnya pada 3 Nopember 2012 di balai desa dan terpilih dua calon yakni Khobidin sebagai kaur Pemerintahan dengan nilai 79, dan Lisminah sebagai kaur umum dengan nilai 69 dari total peserta sejumlah 39 orang. Kepala desa Tangkil Kulon, Ahmad Thoriq dalam sambutannya mengharapkan agar kaur yang baru terpilih tersebut dapat bekerja maksimal demi terlaksananya pembangunan desa. Selain pelantikan pejabat desa di akhir acara juga dilaksanakan ramah-tamah sebagai tanda syukur diangkatnya Khobidin dan Lisminah yang keduanya merupakan warga dusun Kebunagung tersebut.

Via -Mandiri FM

Setelah BAB,Pemuda Desa Tegalontar Keserempet Kereta Api

Sragi-Pekalongan(2/1/2012)Nasib tragis dialami Sugiyono (20 th) warga desa tegalontar dukuh Mojotengah RT 02/RW 07 saat menyeberang dijalur Kereta Api area sawah tegalontar.pemuda ini hendak pulang ke rumah setelah dirinya Buang Air Besar di Area tersebut.
sekitar pukul setengah dua siang ,pemuda tersebut ditemukan tergeletak dipinggiran rel,untung warga mendengar sinyal dari kereta api yang berbunyi keras terus menerus.mendengar sirine keras yang tak henti-henti dari kereta api sudah menjadi tanda-tanda sendiri bagi warga sekitar,bahwadilokasi tersebut ada korban maupun kecelakaan yang terkena kereta api.
sarbini berusia 40 tahun lagi istirahat dirumah langsung menuju ke tempat kejadian setelah mendengar sirine dari kereta api tsb,kemudian diikuti oleh warga sekitar yang penasaran adanya bunyi sirine tersebut.setelah dilihat ternyata pemuda desanya sendiri yang menjadi korban keserempet kereta api,hendak pulang dari Buang air Besar (BAB) kemudian pak sarbini meminta pertolongan kepada pak mantan kades tegalontar Suparno membawa korban ke rumah sakit Kraton.dengan bantuan warga sekitar,sugiyono dibawa kerumah sakit Kraton untuk mendapat pertolongan medis.
saat ditemui pewarta Suara komunitas.net di Rumah Sakit Kraton,Sulastri (43 th) ibu dari sugiyono merasa sedih anaknya terserempet kereta api,setelah ibunya melihat sendiri anaknya terbaring di ruang ICU.namun keadaanya anaknya masih bisa diselamatkan,sudah sadar mengalami pendarahan bagian kepala dan masih merasakan sakit di bagian punggung dan dadanya akibat terbentur balok bantalan rel kereta api.dengan bantuan pak mantan kades,anak saya dirawat menggunakan jamkesmas dan sudah ditangani langsung dengan cepat oleh pihak rumah sakit “ungkapnya (djnarto)

Saatnya Sekolah Menyelamatkan Gamelan dari Kepunahan

Anajah deso, milangkori…
Kolo mangsane pariwisoto…”

Sepenggal lirik lagu berjudul Pariwisata itu masih teringat jelas diingatan saya. Saat itu sekitar tahun 1995-1996 dan saya masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar. Saya bersama teman-teman sekampung rutin belajar gamelan dan sering kali memainkan lagu tersebut. Dimotori oleh Bapak Siswandi, guru di sekolah kami, juga didampingi oleh Almarhum Pak Karnadi, seorang dalang yang juga adalah kakek kandung saya. Lengkaplah sudah sepasukan “wiyogo kecil” di salah satu kampung di ujung selatan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah itu. Namun kisah manis saya dalam berlatih memainkan alat musik yang konon kabarnya adalah alat musik asli Jawa Tengah itu terancam tidak bisa dirasakan oleh anak-anak sekarang karena Gamelan sekarang merupakan barang langka yang keberadaannya sudah mulai sulit ditemukan.
Bangsa ini sudah capek rasanya mengalami pahit karena budayanyadiklaim oleh negara lain. Dari lagu rasa sayange, angklung, reog, batik, tari tor-tor, gondang sembilan dan lain-lain. Parahnya, hal itu disinyalir belum akan berhenti. Mungkin saja besok giliran makanan khas bangsa ini seperti sate padang, empek-empek, atau bahkan gethuk. Atau jika itu adalah alat musik, masih ada juga yang “ngantri”untuk dapat dijadikan bahan klaim seperti calung atau juga Gamelan. Bahkan, untuk Gamelan progress-nya sudah sampai pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan.
Beberapa saat yang lalu, Malaysia sudah mengeluarkan slogan “Malaysia Sound of Gamelan” dan sudah membeli seperangkat Gamelan dari Indonesia sampai mengirim tenaga untuk belajar. Gamelan beserta perlengkapan sampai kemampuan menggunakannya sekarang sudah dimiliki Malaysia dan langkah berikutnya bukan tidak mungkin Malaysia melakukan klaim Gamelan sebagai budaya mereka. Malaysia sudah memiliki 150 set Gamelan asal Indonesia dan dimainkan dalam momen-momen tertentu. (Sumber : KRJogja.com, 20/06/2012).
Namun kenyataannya, untuk belajar Gamelan tidaklah mudahmeskipun Anda berada di tempat yang mengklaim merupakan daerah asal Gamelan, yaitu tanah Jawa, atau lebih tepatnya Jawa Tengah. Kok bisa? Katanya Gamelan itu ‘kanalat musik asli orang Jawa, tapi di Jawa Tengah sendiri untuk belajar musik modern/elektronik yang nota bene bukan alat musik asli dari Indonesia kok lebih mudah dari pada belajar Gamelan?
Ironis memang, ternyata di Jawa Tengah sendiri Gamelan sudah sangat jarang ditemukan. Lebih mudah menemukan studio-studio dan workshop-workshop alat musik modern dari pada Gamelan. Jika di presentasipun sepertinya masih jauh lebih tinggi pemilik alat musik modern dari pada Gamelan. Tilik saja, lebih banyak sekolah di Jawa Tengah ini yang memiliki piano/keyboard dari pada Gamelan, punya seperangkat drum band tapi tidak punya Gamelan, punya seperangkat alat band tapi tidak punya satupun alat musik Gamelan.
Meskipun saya bukan guru seni, pada suatu ketika saya iseng menunjukkan 3 buah gambar alat musik yaitu piano/keyboard, gitar, juga drum kepada peserta didik di kelas saya, kemudian setelah itu saya tanyakan apa nama alat musik pada gambar tersebut. Mereka dengan mudah menjawab nama alat demi alat yang saya tunjukkan pada gambar tersebut. Tetapi pada saat saya menunjukkan gambar demung, bonang, juga kenong, ternyata mereka tidak mampu menjawab. Kalau sudah seperti ini, pantaskah kita (warga Jawa Tengah) menyandang gelar sebagai “pemilik” Gamelan?
Untuk melindungi Gamelan dari klaim negara lain, sudah saatnya pemerintah menggandeng pendidikan formal untuk ikut mengenalkan Gamelan baik secara teori maupun praktik. Hal ini sudah saya buktikan sendiri melalui cerita saya di awal tadi. Jika saat itu Pak Siswandi -yang juga guru SD di sekolah saya- tidak membalut kami, para “wiyogo kecil”, dalam nuansa formal (baca:ekstrakurikuler), sepertinya kami akan lebih memilih menonton Doraemon, Dragon Ball, Ksatria Baja Hitam RX, Disney Club, atau Kera Sakti yang waktu itu tayangannya sudah masuk ke kampung kami dan mencoba “merebut” waktu luang kami. Apalagi untuk saat ini, dimana Doraemon sudah kedatangan Upin Ipin, Spongebob, dan lain-lain, sepertinya jika tidak dibantu melalui pendidikan formal akan sangat sulit menggiring generasi muda untuk belajar Gamelan. Alih-alih mau belajar gamelan, mereka malah berujar “Hellooo… Hari gini belajar Gamelan?? Emang tuh alat masih ada?!”
Pemerintah dalam hal ini PemprovJateng juga hendaknya mewajibkan setiap sekolah memiliki seperangkat Gamelan, dengan begitu gamelan akan menjadi alat musik tradisional yang benar-benar lekat dengan masyarakat Jawa Tengah, tidak seperti saat ini dimana gamelan malah menjadi alat musik asing di daerah kelahirannya. Gamelan adalah alat musik, dimana untuk bisa mencintai alat musik maka kita harus bisa menikmati suara yang dihasilkannya, begitu juga untuk bisa menikmati suara alat musik maka kita perlu keterampilan untuk memainkannya. Mustahil generasi muda akan mencintai Gamelan apabila mereka hanya mendengar cerita tentang Gamelan saja tanpa merasakan nikmatnya memainkan Gamelan itu sendiri.
Nunuk Riza Puji,ST
Guru SMK N 1 Sragi,Kab.Pekalongan

Pelatihan Kader Teknik PNPM langsung dilapangan

Sragi-Pekalongan (11/1) Pelatihan Kader teknik yang dilaksanakan oleh PNPM mandiri Perdesaan Kecamatan Sragi berbeda dengan pelatihan seperti biasanya
Pada pelatihan Pelatihan Kader Teknik tidak dilakukan didalam ruangan maupun Aula.Pelaksanaan pelatihan yang didanai  Dana Operasional Kegiatan Pelatihan Masyarakat yang dikelola oleh Organisasi Comitte (OC) ditempatkan di desa Krasakageng dengan sasaran Saluran Irigasi dan tempat yang akan dibangun gedung PAUD
Diikuti oleh 2 orang kader teknik tiap desa se kecamatan Sragi,berbondong-bondoong menuju lokasi untuk mengikuti bimbingan dari fasilitator teknik dalam rangka penerapan cara pengukuran lokasi yang akan dijadikan pembangunana,serta membuat gambar desain sesuai dengan lokasi, melalui survey antar patok,pengukuran panjang,lebar lokasi dan kedalaman tanah,serta pengukuran lokasi untuk gambar desain gedung PAUD
Gondo Mulyono,ST selaku Fasilitator Teknik Kecamatan Sragi menyampaikan Pelatihan Kader Teknik yang dilaksanakan selama 2 hari sejak kemarin dilaksanakan langsung dilapangan dengan tujuan agar peserta maupun kader teknik langsung mempunyai bekal dilokasi sebenarnya dengan keadaan lokasi, tidak hanya teori dikelas,sehingga hal ini mudah dipahami dalam melaksanakan tugas Kader Teknik membuat desain,menentukan RAB,maupun kebutuhan anggaran dilapangan, sehingga pembangunan berdasarkan kebutuhan dilapangan setelah disurvey maupun dihitung secara teknik.
Hal ini menjadikan pedoman bagi PNPM bahwa sebelum menentukan pendanaan di desa harus dibuatkan RAB sesuai kebutuhan dilapangan,sehingga anggaran akan mengikuti kebutuhan dilapangan bukan sebaliknya kebutuhan yang mengikuti anggaran
Tujuan adanya pekatihan ini untuk meningkatkan kapasitas kemampuan Kader Teknik sehingga lebih menguasai pembuatan desain dan RAB sesuai realita dilapangan untuk mengetahui kondisi riil serta memberdayakan warga desa bahwa awalnya orang yang tidak pernah mengetahui tentang pembuatan desain dan RAB setelah mengikuti pelatihan dari PNPM bias menjadi seorang kader teknik.
Selain itu Kader teknik akan menjadi asset desa yang bisa membantu desanya dalam rangka pembuatan desain dan RAB untuk pengajuan proposal untuk semua kegiatan di desanya
Program pelatihan kader teknik sudah berjalan satu tahun menjadi pembekalan yg baik dan perkembangan sampai saat ini sudah berjalan baik terbukti ada dari kader perempuan yang kemarin sudah langsung mendampingi pembuatan desain dan RAB sampai penerapan dilapangan dalam pelaksanaan pembangunan saluran drainase di desa sijeruk,sehingga harapan ke depan menjadikan kader teknik yang mandiri menjadi asset desa.
Pelatihan kader teknik dihari kedua membuat gambar desain dan RAB setelah dilakukan survey dan pengukuran langsung dilapangan,terlihat dari peserta menyelesaikan gambarnya seperti gambang rancang bangunan

JRK SANTRI Serahkan Bantuan Modem

Pekalongan, 28 Desember 2012 Jurnalisme warga yang saat ini sedang berkembang makin menunjukkan trend positif, makin banyak warga masyarakat non wartawan yang mulai menulis di beberapa media, baik media cetak maupun di media online. Tak terkecuali JRK SANTRI yang merupakan wadah lembaga penyiaran radio komunitas wilayah Kabupaten Pekalongan yang telah berkontribusi dalam memberikan informasi kepada masyarakat melalui radio-radio komunitas jaringannya.
Guna menunjang jurnalisme warga di salah satu anggotanya, ketua JRK Santri ,Muhammad Didiek Harahab beberapa waktu yang lalu menyerahkan bantuan modem kepada radio komunitas Mandiri FM. Diharapkan dengan bantuan modem tersebut dapat dimanfaatkan untuk memberikan informasi dan berinteraksi dengan fans/penggemarnya dan dapat pula berkontribusi kepada jaringan, dalam hal ini JRK Santri dan JRK Jateng sebagai induknya.
Koordinator LKM Tunas Karya Mandiri sebagai pengelola radio komunitas Mandiri FM mengucapkan  ”Terima kasih kepada M Didik Harahap yang telah memberikan perhatian dan berperan dalam kemajuan anggotanya”.
Modem bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi kami untuk mengupload berita ke website JRK Jateng yang beralamat di http://jrkjateng.org/ dan Suara Komunitas di http://suarakomunitas.net/ selain untuk membangun kebersamaan fans Radio Mandiri FM melalui akun fesbuk ujarnya.

Featured Post 3

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. UPK MANIS SRAGI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger